FREEBIES: MUSIM SEMI! Empat Tahun Menjadi Orang Tua

Halo, semua pembaca blog ByRic..
Hari ini, tepat 4 tahun yang lalu, kami untuk pertama kalinya menjadi orang tua untuk anak kami, Yuri.

Dalam rangka mengucap syukur untuk usia ke-4 Yuri, kami ingin berbagi sedikit cerita tentang perjalanan kelahiran Yuri dan memberi "souvenir" berupa Free Printables yang berhubungan dengan tema keinginan Yuri tahun ini: musim semi dan kupu-kupu!

Kenapa mau cerita tentang perjalanan kelahiran Yuri, padahal kan sudah ada tulisan tersendiri di blog ini?

Pertama, karena selama 3 bulan sebelum hari H ulang tahun ke-4-nya, Yuri terus minta untuk diceritakan kisah bagaimana dia bisa lahir ke dunia.
Kedua, karena tulisan di artikel sebelumnya, dalam bahasa Inggris yang cukup panjang dan saya jadi  overthinking dan insekyur dengan grammar bahasa Inggris saya di tulisan itu, hahaha.. (makin jadi ibu, makin banyak overthinking-nya, ya..).

Nah, lanjut ke souvenir ulang tahun..
Karena selama 3 tahun terakhir kami selalu merayakan sendiri saja atau dengan teman-teman yang ada di Toyama, kali ini kami ingin menjangkau ke lebih banyak teman di Indonesia (dan Jepang juga) dengan berbagi kebahagiaan melalu Printables ini.

Tema yang saya ambil adalah MUSIM SEMI karena Yuri berulang tahun di musim semi.
Kalau melihat ada bunga Lily dan kupu-kupu, itu karena nama Yuri memiliki arti "bunga lily" dalam bahasa Jepang dan tema ulang tahun yang dia pilih tahun ini adalah kupu-kupu.

Di dalamnya, ada beberapa aktivitas seperti puzzle dengan angka yang bisa diurutkan, yang beberapa fotonya diambil oleh Mamanya sendiri dan juga dari internet.

Silakan didownload, disimpan, dipakai bermain, ya...
Tag akun @ping2ricca atau @yr.kurniawan kalau sempat merekam dan mengupload momen menggunakan Printables ini ke sosial media, ya..

Printables Musim Semi

Sebelum masuk ke cerita kelahiran Yuri, saya juga ingin berbagi Checklist Tumbuh Kembang Anak oleh Diknas yang sudah dirangkum oleh blog Rumah Inspirasi untuk anak usia 0-6 tahun yang selalu kami pakai untuk mengecek perkembangan Yuri selama ini.
Semoga checklist ini juga bisa membantu banyak keluarga untuk bersama belajar dan menstimulasi anak sesuai usia, juga agar dapat melihat perkembangan anak yang sesuai usia ataupun yang sudah pada red flag agar bisa segera mendapat penanganan.


Untuk yang masih mau lanjut membaca, yuk, kita masuk ke cerita kelahiran Yuri yang selama memasuki tahun 2022 ini selalu minta saya ceritakan.

"Tepat di bulan Juli tahun 2017 (sekitar 4 tahun yang lalu), di musim panas yang penuh dengan festival kembang api, Papa dan Mama pergi menonton salah satu festival itu di salah satu sungai di Toyama yang cukup jauh dari tempat tinggal kami di Gofuku (Mama lupa nama sungainya, hehe..).

Karena jauh dan belum punya mobil, Papa dan Mama naik kereta, tram, dan sepeda untuk pergi dan pulang kembali ke apartemen. Hari itu pulangnya cukup malam, sehingga keesokan harinya, ketika bangun pagi, Mama merasa kurang enak badan. Demam tidak, sakit tidak, tapi rasanya seperti masuk angin dan mual. Sampai 2-3 hari, perasaan dan kondisi Mama tidak membaik, padahal sudah minum obat masuk angin dan sempat dikerok, hahaha..

Akhirnya, Mama punya ide untuk mengecek kehamilan, dan benar saja!
Ternyata, ada seorang bayi imut kecil nan lucu yang sedang hidup di dalam perut Mama.
Papa dan Mama sangat senang!
Lalu, Papa-Mama memutuskan untuk periksa ke dokter di Yoshimoto.
Wah! Ternyata bayi itu benar-benar ada di dalam perut Mama dan semakin hari semakin bertumbuh!
Musim berganti ke musim semi dan musim dingin.
Perut Mama semakin besar dan bayi itu juga semakin bertambah besar.
Dan akhirnya, dokter beritau kalau bayi itu adalah perempuan.
Papa-Mama senang sekaliii!
Akhirnya, Papa-Mama mulai memikirkan mau beri nama apa ke bayi perempuan ini.
(Biasanya di sini kami main tebak-tebakan jenis kelamin dan nama bayi itu, yang adalah dia sendiri, hihihi..)

Setelah itu, musim berganti ke musim semi.
Tepat tanggal 14 bulan Maret, sore-sore, Papa dan Mama yang saat itu mau pindahan dari Teramachi ke Nunose, sedang mencari barang di Second Street, eh tapi tiba-tiba...
"Jugut.. jugut.."
Perut Mama rasanya berbeda, seperti ada yang mengetuk bilang:
"Mama, Yuri sudah mau keluaaarrr..."
Wah, Mama bilang ke Papa kalau sepertinya Yuri sudah minta keluar, nih.
Akhirnya Papa-Mama pergi makan malam dulu di Yoshinoya dekat Toyama Science Museum.
Saat Mama makan, Papa telepon ke Yoshimoto untuk beritahu kalau Papa-Mama mau ke sana dan perawatnya langsung bilang oke!

Setelah Papa-Mama makan, kami langsung "syuuung" pergi ke Yoshimoto dan tekan bel "Ting tong!"
"Siapa ini?" kata suara dari dalam bel.
"Ricca." Papa yang jawab.
Akhirnya Papa dan Mama dibukakan pintu, diminta naik lewat elevator untuk ke lantai 2.
Sampai di lantai 2, perawat sudah menunggu dan mempersiapkan ruangan bersalin.
Mama diminta untuk pipis, ganti baju, lalu berbaring di tempat tidur.
Setelah itu perut Mama dipasang alat untuk dengar detak jantung Yuri. "Dugdug..dugdug.."
Waaah, Papa-Mama senang bangeeet!
Saat itu, perawatnya mengecek. Wah, sebentar lagi Yuri mau keluar.
Perawat minta untuk diberi tahu kalau Mama sudah merasa Yuri sudah mau keluar karena perawat mau pergi sebentar untuk menginfo ke dokter.
Belum berapa lama perawatnya pergi, Mama sudah merasa kalau Yuri sudah mau keluar.
Dan benar saja! Saat perawat periksa, Yuri sudah siap untuk keluar.
Akhirnya, perawat memanggil dokter dan dokter bilang ke Mama untuk semangat!
Tidak berapa lama, ada suara...
"Ngeaaaa.. ngeaaaaa..." (Gaoooo! Kami sering menambahkan ini, karena Yuri punya rambut yang lebat. Kata Yuri, berarti seperti singa. Dan dia menambahkan suara singa, hahaha...)

Papa dan Mama bahagia sekali akhirnya bisa ketemu Yuri.
Setelah itu, Yuri ditaruh di atas dada Mama (mode kangguru).
Yuri cari-cari "Nenen.. nenen.." sampai akhirnya Yuri capek dan tidur, hihihi..
Karena Yuri sudah tidur, akhirnya Papa, Mama, dan Yuri dipindah ke kamar tidur.
Mama dan Yuri menginap di Yoshimoto sampai 5 hari.
Sedangkan Papa sibuk pindahan barang dari Teramachi ke Nunose.
Setelah 5 hari, Papa datang untuk jemput Mama dan Yuri untuk tinggal di Nunose, deh.

Sejak itu, Yuri makin besar, suka main-main, suka bercerita, sampai akhirnya sekarang Yuri bisa minta "Mama, ceritakan tentang Yuri lahir, dong!"
(Atau sering saya ubah-ubah tentang Yuri bisa melakukan hal lucu apa di hari itu atau di momen-momen indah dalam waktu dekat ini, seperti menari di acara Natal sekolah.)"

Selesai, deh, ceritanya...
Dari cerita yang panjang itu, sering saya ubah-ubah panjang-pendeknya cerita sesuai situasi, hehehe..
Tapi tetap pada inti perjalanan sejak hamil sampai Yuri lahir ke dunia.

Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat bagaimana kami begitu bahagia menikmati momen kelahiran Yuri sekaligus momen kami diminta bercerita hampir setiap hari di saat kapanpun dia mau dan di malam hari sebelum dia tidur.
Bahkan saat tantrum dan dia ingin merasa lebih tenang, Yuri selalu minta untuk diceritakan cerita ini, yang memang sangat berhasil membuat dia nyaman.

Semoga pembaca bisa menikmati cerita ini dan jadi terinspirasi untuk bercerita ke anak juga, ya..
Terima kasih untuk ucapan dan doa yang diberikan ke Yuri dan kami.
Semoga bisa membawa berkat yang baik juga untuk semua yang mampir ke artikel ini.

Comments

Popular Posts