Tinghun: Tunangan Tradisi Tionghoa (Wedding Engagement in Chinese Tradition)

Prosesi sebelum pernikahan biasanya dilakukan lamaran atau tunangan.
Banyak anggapan kedua hal itu sama saja, tapi menurut pendapat pribadiku, di tradisi keturunan Tionghoa itu agak berbeda berhubung dengan beragamnya tata cara menjelang pernikahan trasidi ini.
Tapi karena zaman yang sudah modern, kembali lagi, hal ini bisa disesuaikan dengan kesepakatan keluarga masing-masing kedua belah pihak calon mempelai.
Kali ini saya akan melanjutkan artikel saya sebelumnya tentang Tingjing atau Tradisi Lamaran versi Tionghoa.

2. Dinghun
(Sering ditulis Tinghun, tapi bacanya Tinghuen. Jadi di sini saya akan memakai kata Tinghun saja.)

Nah, kalau Tingjing adalah lamaran, maka Tinghun inilah yang dibilang tunangan.
Apa bedanya?
Dalam Tingjing, “bakal” calon mempelai wanita akan dipakaikan kalung oleh Ibu dari “bakal” calon mempelai pria.
Sedangkan dalam Tinghun, seperti layaknya tunangan pada umumnya, wanita dan pria akan saling bertukar cincin. Cincin di sini akan dikenakan di jari manis kiri masing-masing. Nanti setelah menikah barulah dipakai di jari manis kanan.

|     Tinghun     |

Ada tradisi beberapa negara yang cincin kawinnya dipakai di jari manis kiri karena katanya pembuluh darah vena sebelah kiri yang paling dekat dengan jantung.
Jadi jika Anda menganut pemahaman ini, tidak ada kewajiban tentang letak cincin yang ingin dipakai. Bisa disesuaikan dengan kesepakatan masing-masing.
Kalau kami, memilih memakai cincin di jari manis kanan, karena tangan kiri, kan, digunakan untuk… ah, sudahlah.
Mungkin hal ini juga berbeda untuk pasangan yang kidal.
Jadi sekali lagi, bisa diatur sesuai kesepakatan bersama.
Tapi kalau mau ikut tradisi, ya, seperti yang saya tulis di atas.

Tradisi Tinghun biasanya dilakukan tidak jauh dari hari pernikahan. Ada yang sebulan atau seminggu atau bahkan sehari sebelumnya. Jadi ini sebagai tradisi pre-wedding begitu (maksudnya, bukan sesi foto pre-wedding, ya…)
Banyak juga yang menggabungkan ataupun menyamakan Tingjing dan Tinghun, walaupun menurut saya, sebenarnya ini kedua hal yang agak berbeda.

Keluarga yang tidak ingin anaknya “diikat” terlalu lama biasanya juga memilih tradisi ini.
Biasanya untuk jaga-jaga, kalau misalnya di pertengahan jalan menuju pernikahan si pasangan menemukan ketidakcocokan lalu putus, masing-masing keluarga tidak terlalu malu untuk mengembalikan “mahar” (kalung) untuk membatalkan ikatan itu (semoga tidak terjadi, ya..)
Sedangkan kalau Tingjing, kan, cukup lama tuh jaraknya antara hari pelaksanaan Tingjing sampai hari H pernikahan.

Selain itu, Tinghun ini biasanya dilakukan oleh suku Tionghoa selain Fujian atau Hokkian, seperti yang saya tulis di artikel Tingjing sebelumnya.
Sama seperti Tingjing, tradisi ini bisa dibuat meriah atau sederhana antar keluarga saja, kembali lagi disesuaikan dengan kesepakatan antar dua keluarga.

Prosesi Tinghun dan Tingjing sebenarnya sama saja.
Yang membedakan hanya aksesoris yang digunakan, yaitu cincin atau kalung.
That’s it.
Simple, kan?

Barang-barang seserahan pun kurang lebihnya sama dengan Tingjing.
Tapi karena Tinghun pada dasarnya lebih sering dilakukan berdekatan dengan hari pernikahan, jadi cenderung Tinghun disatukan dengan prosesi Sangjit (akan dibahas di artikel berikutnya).

|     Prosesi Tinghun yang Digabung dengan Sangjit     |

Jadi untuk pasangan yang ingin mempersiapkan pernikahan dengan tradisi Tionghoa, bisa memakai artikel-artikel ini sebagai referensi dalam mengambil keputusan.
Semoga bermanfaat dan selamat mempersiapkan pernikahan.

Comments

  1. Informasinya sangat detail. Terima kasih. 😘

    ReplyDelete
  2. acttually .. kalau prosesi tinghun ini di skip sama saja kan ? jadi hanya tingjing kemudian satu atau dua tahun langsung menikah tanpa melewati proses tinghun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, betul..
      Kalau pihak keluarga lakukan Tingjing, sebenarnya sudah tidak perlu Tinghun lagi..
      Tingjing biasanya dilakukan jauh sebelum menikah, bisa satu atau dua tahun sebelumnya.
      Sedangkan Tinghun dilakukan bisa satu atau dua minggu sebelum menikah.
      Menikah tanpa Tinghun atau Tingjing pun sebenarnya tidak masalah.
      Langsung ke Sangjit dan Tea Pai, lalu menikah saja.
      Kembali lagi ke kesepakatan antar keluarga.

      Delete
  3. hallo, mau cari tau sedikit.
    misalnya wanita yang sudah melakukan pernikahan dan sudah tidak sama suaminya lagi..
    kalau mau menikah lagi, boleh melakukan tingjing atau tinghun lagi di pernikahan selanjutnya?
    bisa di bilang tinghun 2x dalam 1kehidupan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo juga, Dedi..
      Terima kasih untuk pertanyaannya..
      Jujur untuk hal ini saya juga belum pernah mencari tahu sampai detail.
      Tetapi karena Tingjing/Tinghun maupun Sangjit adalah tradisi yang sama seperti pelamaran/tunangan dan hantaran yang ada di hampir setiap pernikahan adat apapun.
      Jadi jika ingin dilakukan, boleh saja.
      Kembali lagi sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
      Walaupun sudah pernah menikah, tetapi jika di kemudian hari terjadi hal yang mengharuskan suami/istri menikah lagi, prosesi ini tetap bisa dilakukan dengan kesepakatan dengan pasangannya.

      Semoga jawaban ini membantu, ya.

      Delete
  4. Hallo mau tanya kalau proses tingjing apa harus kalung? Dan kalau tingjing itu dipakaikan oleh calon ibu mempelai pria tapi kalau ibunya sudah alm bagaimana? Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Nova..
      Terima kasih untuk pertanyannya..

      Untuk prosesi Tingjing boleh juga pakai gelang.
      Disesuaikan antar keluarga saja.
      Inti dari prosesi ini sebenarnya lebih ke: menggunakan benda yang bisa melambangkan "pengikatan" itu.

      Sedangkan untuk yang memakaikan kalung, kalau ibu calon mempelai pria sudah tidak ada, bisa digantikan dengan kakak perempuan tertua atau tante atau siapa saja wanita yang dihormati di keluarga pihak calon mempelai pria.

      Semoga membantu, yaa..
      Selamat mempersiapkan pernikahan..

      Delete
  5. Haloo cii mau nanya kalo untuk tinghun itu jaraknya paling lama berapa ya ??
    Sama kalo untuk tingjing itu kalo pake cincin gimana?
    Sama seserahannya itu antara tinghun dan tingjing sama ya ci ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo juga, Nana..
      Terima kasih untuk pertanyaannya..

      Kalau mau lakukan Tinghun, bisa hanya selang sebulan atau seminggu sebelum hari pernikahan. Ada di artikel juga:
      "Tradisi Tinghun biasanya dilakukan tidak jauh dari hari pernikahan. Ada yang sebulan atau seminggu atau bahkan sehari sebelumnya."
      Maka dari itu biasanya ada yang menggabungkan dengan Sangjit.

      Untuk Tingjing, ini yang paling umum dilakukan, sebagian besar menggunakan kalung atau gelang, karena Tingjing itu "pengikatan" saja. Kalau cincin, bisa dibilang sudah Tinghun/tunangan.

      Seserahannya bisa disamakan saja.
      Tapi sebenarnya kalau sudah melakukan Tingjing, maka tanpa Tinghun pun tidak apa-apa.
      Tapi kalau mau dilakukan keduanya, Tinghun digabung dengan Sangjit juga boleh supaya seserahannya digabung sekalian. Kebetulan ini yang kami lakukan juga.

      Semoga membantu ya.
      Selamat mempersiapkan pernikahan..

      Delete
  6. Hai, ci
    mau tanya dongg, kalo pas tingjing kan udah seserahan, seandainya cuma mau tuker cincin pas tinghun tanpa ada seserahan/sangjit lagi, boleh ga sihh? atau sangjit itu wajib banget? thank you, cii

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Melissa..
      Terima kasih sudah mampir di blog ini..
      Maaf baru sempat balas, ya..

      Hmm..
      Jadi sebenarnya kembali dulu ke makna Tingjing, Tinghun, dan Sangjit.

      Tingjing itu lebih ke lamaran. Seserahannya hanya sebatas "oleh-oleh" dari pihak pria ke wanita untuk bertamu dan "meminta" calon mempelai wanita untuk dinikahi oleh calon mempelai pria.

      Sedangkan Tinghun, kalau sudah Tingjing, tanpa ada Tinghun ini pun sebenarnya tidak apa-apa.
      Tapi kalau saat Tingjing tidak ada pemasangan kalung, boleh pakai tukar cincin ini.
      Tanpa prosesi tukar cincin pun sebenarnya tidak apa-apa, karena ini akan lebih disakralkan di acara Pemberkatan/Akad.

      Sedangkan Sangjit, seserahannya berbeda dengan Tingjing.
      Sangjit ini lebih ke acara Midodareni kalau di Jawa.
      Barang bawaannya lebih banyak ke kebutuhan calon mempelai wanita untuk hidup bersama suaminya nanti.
      Makanya ada yang beri perhiasan, pakaian, tas, perlengkapan mandi, dll.
      Bahkan sebagai catatan, di Sangjit, ada uang susu (sebagai lambang "balas jasa" untuk ibu yang sudah melahirkan dan merawat mempelai wanita sebelum menjadi istri si pria) dan ada uang mahar (yang jadi lambang "nafkah" dari mempelai pria untuk keluarga mempelai wanita mengadakan acara pernikahan).
      Jadi kalau mau dibilang wajib atau tidak, kembali ke kesepakatan kedua keluarga saja.

      Tapiii..
      Kalau pendapat saya pribadi, lebih baik Sangjit tanpa Tingjing, daripada Tingjing tanpa Sangjit.
      Kenapa?
      Karena Sangjit itu terasa spesial sebagai acara pengantar sebelum mempelai pria "mengambil" mempelai wanita dari keluarganya untuk hidup bersama selamanya.

      Semoga membantu, yaa...
      Terima kasih untuk pertanyaannya.
      Selamat mempersiapkan pernikahan :)

      Delete
  7. Halo ci mau tnya boleh kah cincin nikah dibuat 2x soalnya salah ukuran nya dan berat cincin..saya mau 8 gram tl itu salah..boleh kah dibuat 2x atau 3x? Ksrena ada virus corona jdi tanggal nikah nya mau diganti lg...kalo boleh minta nomor hp cici mau tnya2..trimakasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal..
      Maaf, ya, baru sempat balas.

      Kalau memang dari vendor bisa ganti ukuran, bisa dicoba untuk infokan ke mereka.
      Kalau misal tidak bisa dan memang tidak nyaman untuk dipakai, buat baru lagi sebenarnya tidak apa-apa.

      Banyak pasangan yang setelah menikah pun memperbaharui cincinnya.
      Jadi wajar saja buat cincin 2-3 kali kalau memang karena ada kekeliruan pembuatan atau tidak nyaman saat dipakai.
      Cincin yang sebelumnya bisa dijual atau tukar-tambah, misalnya.

      Sebagai pandangan lain, kalau misal ada perdebatan di keluarga tentang pembuatan cincin lebih dari 1 kali sebelum menikah, mungkin bisa bertahan saja dengan cincin yang sekarang ada dulu.
      Nanti setelah menikah baru diganti cincinnya.

      Karena tidak tinggal di Indonesia, jadi saya pakai nomor luar.
      Untuk lebih mudah, bisa hubungi via IG juga di @ping2ricca, yaa..

      Semoga membantu, ya..
      Selamat mempersiapkan pernikahan.

      Delete
  8. Kalo misalnya tunangan tahun ini,tpi nikahnya tahun depannya lagi bisa gak tuh¿
    Pendapat dong ce,soalnya perencanaan bulan Agustus ini tunangan,cuma acara cuma keluarga aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal..
      Kalau kedua keluarga sepakat dengan rencana seperti itu, yuk, jalan saja..

      Saya dan suami juga seperti itu dulu. Jarak setahun antara tunangan dan menikah.

      Inti dari merencanakan pernikahan itu adalah kesepakatan 2 keluarga.
      Kalau dua belah pihak memang sepakat, bisa dilaksanakan seperti itu.

      Semoga membantu, ya..
      Kalau mau tanya lebih lanju, bisa DM di IG @ping2ricca juga..

      Selamat mempersiapkan pernikahan..

      Delete
  9. Halo ce, mau nnya mksd cc yg jarak tunangan dan menikah beda setahun, tunangan disini mskdnya apa seperti sangjit/tinghun ya ? Jadi tidak mslh ya ce kalau jarak sangjit ke pernikahan krg lebih 1 tahun ? Trims

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Teresa..
      Maaf, ya, baru sempat balas..

      Untuk tunangan di sini lebih ke "Tingjing"..
      Sedangkan Sangjit itu adalah seserahan, di mana Sangjit biasanya paling lama jarak 1 minggu dengan pernikahan-nya..

      Sedangkan untuk Tinghun, karena biasanya digabung dengan Sangjit, jadi mengikuti jadwal Sangjit.

      Semoga membantu, ya..
      Terima sudah mampir dan membaca.

      Selamat mempersiapkan wedding..

      Delete
  10. Halo ci, mau nnya kalau pemberian perhiasan harus wajib emas/boleh yg lain? Saat lamaran dan tunangan?
    Kalau ketentuan gram emasnya ada ga ci? Harus brpa gram ato max brpa gram gitu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Deandranisa..
      Terima kasih untuk pertanyaannya..
      Semoga masih sempat membantu, ya..

      Perhiasan jadi salah satu tanda pengikat..
      Kalau lamaran (Tingjing), biasanya dari keluarga pria "mengikat" dengan kalung atau gelang.
      Sedangkan kalau tunangan (Tinghun), biasanya pakai cincin.
      Untuk seserahan, perhiasan itu sebagai lambang bahwa pria akan memberi nafkah ke wanita, baik sandang, pangan, papan. Misal keluarga tidak masalah tanpa perhiasan juga tidak apa. Kembali ke kesepakatan kedua keluarga..
      Bisa hanya pakaian saja atau barang lainnya..

      Untuk ketentuan berapa gram-nya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pasangan.
      Umumnya nilainya genap, karena punya makna "sepasang".
      Minimal dan maksimalnya tidak ada, tapi biasanya yang dihindari yang berangka 4.

      Semoga membantu, ya..
      Selamat mempersiapkan pernikahan..

      Delete
  11. mau tanya donk ci,cincin yang di gunakan utk acara tinghun dan cincin yg di gunakan utk pernikahan /resepsi apakah sama? atau berbeda? jadi 2 pasang cincin gitu? 🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal..
      Terima kasih sudah membaca..

      Kami gunakan cincin yang sama..
      Hanya ditukar jari manis tangan kiri ke tangan kanan atau sebaliknya sesuai kesepakatan dengan pasangan saja..
      Misal ada budget dan ingin dibedakan, silakan saja..

      Semoga membantu, ya..
      Happy wedding preparation..

      Delete
  12. Saya, seorang wanita melayu
    Sedangkn, teman lelaki saya seorang cina..
    Baru, 2 minggu lepas..memberi saya, sebentuk cincin emas Dan saya telah memakainya .
    Saya, ingin brtanya..adakah beliau telah melamar saya.. sebagai tunangannya?🤔

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal..
      Terima kasih untuk pertanyaannya..

      Untuk ini, ada baiknya langsung ditanyakan ke teman lelakinya.
      Sekalian membangun komunikasi juga..

      Semoga segera terjawab, ya..

      Delete
  13. Hallo salam kenal,

    Saya mau tanya apakah dalam acara ting hun.. untuk acara tea pai apa juga bisa dilakukan ? karena pernikahan nya akan diadakan di tempat yang jauh

    ReplyDelete
  14. Hai ci, apa boleh org tionghua menikah tanpa sangjit?

    ReplyDelete
  15. Hallo ci, kalung tingjing setelah selesai acara apa boleh di jual ? Atau bagaimana ?

    ReplyDelete

Post a Comment